SYAFAAT AL QURAN DI HARI KIAMAT
(ARBAIN
NURUL QURAN NO.13 )
Hadits
Imam Muslim Nomor 1337
عَنْ أَبُو أُمَامَةَ الْبَاهِلِيُّ قَالَ سَمِعْتُ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اقْرَءُوا الْقُرْآنَ
فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ
IQRO-UL
QUR-AAN FAINNAHU YA’TII YAUMAL QIYAAMAH SYAFII’AN LI ASHKHAABIHI
Dari [Abu Umamah Al Bahili] ia berkata; Saya mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bacalah Al Qur`an, karena ia akan
datang memberi syafa'at kepada para pembacanya pada hari kiamat nanti.
FAEDAH
:
Syafaat, dalam arti yang sederhana adalah pertolongan. Setelah
hari kiamat kita akan menghadapi pengadilan Allah pada hari penghitungan amal
(yaumul hisab). Akan ditentukan tempat kedudukan manusia apakah dia di surga
atau di neraka. Setiap manusia tak akan luput dari dosa dan kesalahan. Dan pada
diakhirat nanti kita membutuhkan pertolongan agar kita selamat dari huru hara
kejadian luar biasa di hari itu, selamat dari neraka dan dihantarkan menuju
surga.
Pada dasarnya, syafaat mutlak milik Allah, dan diberikan oleh
Allah kepada siapa saja yang di ridhaiNya. Nabi Muhammad adalah manusia yang
diridhoi Allah untuk memberikan syafaat. Kecintaan Nabi muhammad shollallahu
alaihi wassalam terhadap umatnya tersebut hendaknya kita balas dengan banyak
melantunkan sholawat pada beliau.
Salah satu bentuk pertolongan atau syafaat di akhirat nanti juga
bisa didapatkan melalui Al Qur’an. Atas izin Allah amal kita di dunia terhadap
Alquran akan berwujud menjadi saksi dan pembela yang menjadi perantara untuk
menolong kita ketika mempertanggung jawabkan amal kita di hadapan Allah
Subhanahu Wata’ala.
Doa yang biasanya dibaca ketika kita selesai mengaji Al-Quran,
yaitu :
“ALLAHUMMARHAMNAA
BIL QUR`AAN WAJ`ALHU LANAA IMAAMA WA NUURAA WA HUDAA WA RAHMAH, ALLAAHUMMA
DZAKKIRNAA MINHU MAA NASIINAA WA `ALLIMNAA MINHU MAA JAHILNAA WARZUQNAA
TILAAWATAHU AANAA`ALLAILI WA ATHROOFAN NAHAAR WAJ`ALHU LANAA HUJJATAN, YAA
RABBAL `AALAMIIN.”
Doa tersebut berisi permohonan kepada Allah agar kita mendapat
rahmat melalui Al-Quran, diberi ilmu, bimbingan, cahaya iman, dengan
Al-Qur`an.
Di ujung doa ini terdapat permintaan “WAJ`ALHU LANAA HUJJATAN YAA RABBAL `AALAMIIN.” Yakni memohon agar
Al-Qur`an menjadi saksi yang meringankan kita di hadapan Allah. Seperti halnya
kesaksian dalam suatu pengadilan, ada saksi yang memberatkan dan ada pula saksi
yang meringankan. Tentunya kita tidak ingin menjadi manusia yang mendapat
kesaksian yang tidak kita harapkan di pengadilan Allah
Orang yang mengabaikan Alquran, tidak membacanya, apalagi
mentadabburinya, maka ia sesungguhnya mengabaikan hak Al quran yang menjadi
kewajiban nya kepada Allah, karena Alquran adalah Kalam Allah. Bahkan nanti
kita akan dituntun atas pengabaiannya terhadap Alquran.
Agar kelak kita mendapatkan syafaat dari Alquran tentu kita harus
menunaikan hak-hak nya yang menjadi kewajiban kita. Yaitu : Membacanya,
mempelajarinya, mentadaburi meresapi maknanya, mengkhatamkannya, mengambil
berkahnya, mengamalkan hukum-hukum yang terkandung didalamnya, mengajarkannya,
dengan penuh keikhlasan, ridho dan kecintaan. Tiada hari yang di lalui tanpa
bersanding dengan amaliah yang terkait dengan Alquran. Bak seorang kekasih yang
senantiasa tiada bosan membaca surat-surat dari yang dikasihinya.
Untuk itu perlu disemangati diri, keluarga dan jamaah muslimin
agar mencintai Alquran. Sehingga nanti atas kecintaanya terhadap Kalamullah,
akan didatangkan padanya penjaga dan pembela yang akan meringankan kehidupannya
baik ketika hidup di dunia, di alam kubur hingga di akhirat. Menjaganya sampai
dipastikan para pecinta Alquran akan selamat memasuki surga dalam keadaan suka
cita.
Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar