iklan banner

Senin, 12 September 2016

ALQURAN PEMBERSIH HATI

ALQURAN PEMBERSIH HATI 

(Arbain Nurul Quran no 17)

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِنَّ هَذِهِ الْقُلُوْبَ تَصْدَأُ كَمَا يَصْدَأُ الْحَدِ يْدَ اِذَا أَصَابَهُ الْمَاءُ , قِيْلَ يَا رَسُوْلُ اللَّهِ وَمَا جِلاَؤُهَا , قَالَ : كَثْرَةُ ذِكْرِة الْمَوْتِ وَتِلاَوَةُ الْقُرْآنِ (رواه البيهقي في شُعب الايمان)

INNA HADZIHIL QULUUBA TASHDA-U KAMAA YASHDA-UL KHADIIDA IDZAA ASHOOBAHUL MAA-U, QIILA YAA ROSUULULLAH WA MAA JILAA-UHAA, QOOLA KATSROTU DIKRIL MAUT WA TILAAWATUL QUR-AAN

Dari Ibnu Umar rodhiyallahu anhum, Rosulallahu shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “ Sesungguhnya hati itu berkarat sebagaimana besi berkarat jika terkena air”. Sahabat bertanya : “Yaa Rosulullah, apakah pembersihnya?”. Beliau bersabda : “Banyak mengingat maut dan membaca Alquran”. (HR. Baihaqi)

FAEDAH :

Hati merupakan organ rukhaniyah yang tersimpan didalamnya Iman. Cahaya iman yang memantul dari hati yang jernih, ibarat cermin (reflektor) memantulkan sinar ma’rifatullah. Semakin jernih hati maka semakin terang mampu memantulkan sinar malrifat. Demikian pula bila keruh hati, karena jebakan godaan nafsu maksiat dan tipu daya syetan maka kotoran jiwa akibat dosa maksiat akan menjauhkannya dari ma’rifatullah.

Disebutkan dalam hadits bahwa dosa-dosa yang dilakukan hamba akan menimbulkan noda hitam dihatinya. Jika ia sungguh-sungguh taubat maka akan gugurlah kerak hitam tersebut. Sebaliknya bila ia melakukan dosa maksiat lainnya maka akan muncul noda hitam lainnya, demikian seterusnya. Jika semakin tebal kerak hitam di hati maka padamlah cahaya iman yang menghilangkan keinginannya terhadap kebaikan. Bahkan hatinya akan condong ke arah maksiat / kejahatan. Naudzubillahi min dzalika, semoga Allah menjaga kita dari hal yang demikan itu. Alquran telah menyebutkan dalam hal tersebut :
كَلا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka. (Q.S al-Muthaffifin [83] : 14)

hati itu dapat berkarat, kecuali apabila pemiliknya rajin merawatnya seperti yang disebutkan Rosulullah Saw tersebut, jika tidak maka akan menjadi hitam legam karena jauh dari cahaya. hati itu hitam karena cintanya pada dunia dan rakus terhadapnya.

Kerakusan mengumpulkan kemegahan dunia menjadikan manusia tamak yang kemudian tak mampu lagi membedakan  sumber halal maupun haram, bahkan kehilangan pula rasa malu dan muraqabahnya kepada Allah akan hilang.

Rasulullah sallallohu alaihi wasallam menasihatkan agar membersihkan karat hati dengan resep yang telah diberikan oleh beliau. Sekiranya seorang mengidap suatu penyakit, lalu seorang dokter memberinya resep sebagai obatnya, tentu ia tidak merasa nyaman hidup sebelum meminum obat tersebut.

Senantiasalah mendengarkan nasihat, sesungguhnya jika hati tidak mendengarkan nasihat, ia akan menjadi buta. Apalagi nasehat yang diberikan Rosulallah shollallahu alaihi wasallam , agar senantiasa banyak mengingat mati dan membaca Alquran sehingga hati menjadi jernih dan tidak berkerak, memantulkan cahaya iman.


Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklan