ALQURAN PEMBERSIH HATI
(Arbain
Nurul Quran no 17)
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِنَّ هَذِهِ
الْقُلُوْبَ تَصْدَأُ كَمَا يَصْدَأُ الْحَدِ يْدَ اِذَا أَصَابَهُ الْمَاءُ ,
قِيْلَ يَا رَسُوْلُ اللَّهِ وَمَا جِلاَؤُهَا , قَالَ : كَثْرَةُ ذِكْرِة
الْمَوْتِ وَتِلاَوَةُ الْقُرْآنِ (رواه البيهقي في شُعب الايمان)
INNA HADZIHIL QULUUBA TASHDA-U KAMAA
YASHDA-UL KHADIIDA IDZAA ASHOOBAHUL MAA-U, QIILA YAA ROSUULULLAH WA MAA
JILAA-UHAA, QOOLA KATSROTU DIKRIL MAUT WA TILAAWATUL QUR-AAN
Dari
Ibnu Umar rodhiyallahu anhum, Rosulallahu shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda
: “ Sesungguhnya hati itu berkarat sebagaimana besi berkarat jika terkena air”.
Sahabat bertanya : “Yaa Rosulullah, apakah pembersihnya?”. Beliau bersabda :
“Banyak mengingat maut dan membaca Alquran”. (HR. Baihaqi)
FAEDAH :
Hati
merupakan organ rukhaniyah yang tersimpan didalamnya Iman. Cahaya iman yang
memantul dari hati yang jernih, ibarat cermin (reflektor) memantulkan sinar
ma’rifatullah. Semakin jernih hati maka semakin terang mampu memantulkan sinar
malrifat. Demikian pula bila keruh hati, karena jebakan godaan nafsu maksiat
dan tipu daya syetan maka kotoran jiwa akibat dosa maksiat akan menjauhkannya
dari ma’rifatullah.
Disebutkan
dalam hadits bahwa dosa-dosa yang dilakukan hamba akan menimbulkan noda hitam
dihatinya. Jika ia sungguh-sungguh taubat maka akan gugurlah kerak hitam
tersebut. Sebaliknya bila ia melakukan dosa maksiat lainnya maka akan muncul
noda hitam lainnya, demikian seterusnya. Jika semakin tebal kerak hitam di hati
maka padamlah cahaya iman yang menghilangkan keinginannya terhadap kebaikan.
Bahkan hatinya akan condong ke arah maksiat / kejahatan. Naudzubillahi min
dzalika, semoga Allah menjaga kita dari hal yang demikan itu. Alquran telah
menyebutkan dalam hal tersebut :
كَلا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Sekali-kali
tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati
mereka. (Q.S al-Muthaffifin [83] : 14)
hati
itu dapat berkarat, kecuali apabila pemiliknya rajin merawatnya seperti yang
disebutkan Rosulullah Saw tersebut, jika tidak maka akan menjadi hitam legam
karena jauh dari cahaya. hati itu hitam karena cintanya pada dunia dan rakus
terhadapnya.
Kerakusan
mengumpulkan kemegahan dunia menjadikan manusia tamak yang kemudian tak mampu
lagi membedakan sumber halal maupun
haram, bahkan kehilangan pula rasa malu dan muraqabahnya kepada Allah akan
hilang.
Rasulullah
sallallohu alaihi wasallam menasihatkan agar membersihkan karat hati dengan
resep yang telah diberikan oleh beliau. Sekiranya seorang mengidap suatu
penyakit, lalu seorang dokter memberinya resep sebagai obatnya, tentu ia tidak
merasa nyaman hidup sebelum meminum obat tersebut.
Senantiasalah
mendengarkan nasihat, sesungguhnya jika hati tidak mendengarkan nasihat, ia
akan menjadi buta. Apalagi nasehat yang diberikan Rosulallah shollallahu alaihi
wasallam , agar senantiasa banyak
mengingat mati dan membaca Alquran sehingga hati menjadi jernih dan tidak
berkerak, memantulkan cahaya iman.
Wallahu
a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar