iklan banner

Minggu, 08 Januari 2017

PRESIDEN JOKOWI MAULIDUR ROSUL

Peringatan Maulid Nabi di Kanzus Sholawat Pekalongan
Ahad, 8 Januari 2017


Habib Luthfy  bersama Presiden JOKOWI menghadiri peringatan Maulid Nabi di Kanzus Sholawat Pekalongan, Ahad (8/1) di hadapan ratusan ribu jama'ah

Rais Aam Idaroh Aliyah Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (Jatman) Habib Luthfy bin Yahya mendukung sepenuhnya Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia (RI) Ke-7. Presiden Jokowi, kata Habib Luthfy, adalah presiden terpilih yang sah dan legal.

Dalam sambutannya Habib Luthfy  mengatakan :
"NU selalu memposisikan diri di tempat netral, intinya habib luthfi mendukung pemerintahan bekerja, siapapun presidennya dari dulu juga beliau dukung, pesan beliau jangan ribut sendiri, bersatu jangan pecah belah apalagi malah menambahi beban pemerintah dlm memajukan bangsa ini "

"Kita tidak mau Indonesia terpecah-belah. Kita tidak mau Indonesia tercerai-berai. Mari kita jaga persatuan dan kesatuan untuk tegaknya NKRI. Saya dekat dengan TNI dan Polri serta kepada seluruh elemen masyarakat dan bangsa semata-mata untuk keutuhan NKRI," ujar Habib sebelum memulai pembacaan maulid Simtud Duror.
Jokowi menyempatkan hadir secara khusus pada peringatan maulid nabi yang diadakan Habib Luthfy karena dirinya diundang. Kegiatan peringatan maulid nabi yang digelar setiap tahun ini baru bisa dihadiri pada tahun ketiga Jokowi menjabat sebagai presiden.
Saat memberikan kata sambutan, Jokowi mengucapkan terima kasih kepada khodimul maulid Habib Luthfy bin Yahya yang telah memulai acara dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pembacaan teks Pancasila.
"Saya mengucapkan terima kasih di awal acara ada menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan teks Pancasila. Itu saya temukan di sini di acara maulid nabi di Pekalongan," ujar Jokowi sambil melirik Habib Luthfy yang berdiri di sampingnya.
“Seperti dicontohkan Nabi dalam hal politik, kekuatan politik. Rasul pernah membentuk kontrak politik dengan semua unsur, dengan semua komponen masyarakat, melalui Piagam Madinah untuk mempersatukan, untuk kesatuan. Dengan piagam ini, jelas sekali bahwa ajaran Islam, umat Islam, menghargai kemajemukan suku, kemajemukan golongan, beraneka macamnya agama,” ucap Presiden Jokowi
Tampak hadir mendampingi Presiden, Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Imam Nahrawi, Panglima TNI Jend TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jend Polisi Tito Karnavian, Gubernur Jateng, Pangdam IV/Diponegoro, Kapolda Jateng, Bupati dan Walikota se-Jawa Tengah. (NU)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklan