iklan banner

Rabu, 04 Januari 2017

AD-DU’A-U BIDLOHRIL GHOIB

KEUTAMAAN MENDOAKAN SAUDARA MUSLIM
BAIK YANG MASIH HIDUP MAUPUN YANG SUDAH MENINGGAL

Diantara keutamaan buah keimanan seorang muslim akan nampak pada segi amalan lahiriyah-nya.  Mereka sangat bersemangat untuk bisa memberikan kemanfaatan kepada saudaranya sesama muslim, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggak. Bantuan berbentuk pengajaran ilmu yang bermanfaat atau bantuan yang berupa materi atau paling tidak ia akan mendoakan kebaikan padanya. Sebagaimana perilaku para sahabat dari kalangan Muhajirin dan Anshor, sehingga Allah puji akhlak sahabat tersebut dengan diabadikan dalam Alquran, yaitu :

وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa:
“Wahai Rabb Kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami telah beriman lebih dahulu dari kami dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian terhadap orang-orang yang beriman (berada) dalam hati kami. Wahai Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (Al-Hasyr: 10)

Para ulama menafsirkan ayat tersebut, bahwa doa ini (ayat ini) mencakup segenap kaum mukminin yang terdahulu baik dari kalangan shahabat maupun kaum mukminin yang hidup sebelum masa shahabat, dan juga kaum mukminin yang datang setelah para shahabat.

Jadi doa mereka mencakup semua kaum mukminin. Mereka mendoakan bagi saudaranya sesama mukmin dengan kebaikan dalam keadaan saudaranya tersebut tidak hadir di hadapannya dan tanpa sepengetahuannya. Inilah yang diistilahkan oleh para ulama dalam kitab-kitabnya dengan AD-DU’A-U BIDLOHRIL GHOIB (اَلدُّعَاءُ بِظَهْرِ الْغَيْبِ), yaitu : doa yang dilakukan tanpa kehadiran orang yang didoakan dan juga tanpa sepengetahuannya.

Imam Muslim meletakkan beberapa hadits dalam masalah ini dalam kitab Shohih-nya yang kemudian diberi judul oleh Al-Imam An-Nawawi Asy-Syafi’i: “Keutamaan doa untuk kaum muslimin dengan tanpa sepengetahuan dan kehadiran mereka.”

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda dalam hadits dari shahabiyah Ummud Darda’:

دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ


Doa seorang muslim kepada saudaranya secara rahasia dan tidak hadir di hadapannya adalah sangat dikabulkan. Di sisinya ada seorang malaikat yang ditunjuk oleh Allah. Setiap kali ia berdoa untuk saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut berkata (kepadanya): “Ya Allah, kabulkanlah, dan (semoga) bagimu juga (mendapatkan balasan) yang semisalnya.” (HR. Muslim)

Al-Imam An-Nawawi menjelaskan hadits diatas dalam kitabnya, Al-Minhaj, dengan mengatakan, “Makna BIDLOHRIL GHOIB ( بِظَهْرِ الْغَيْبِ)adalah tanpa kehadiran orang yang didoakan di hadapannya dan tanpa sepengetahuannya. Amalan yang seperti ini benar-benar menunjukkan di dalam keikhlasannya.

Sejalan dengan ayat diatas bahwa mendoakan saudara muslim tanpa kehadirannya, baik ketidak hadiran secara fisik karena berlainan tempat didunia maupun yang didoakan telah meninggal dunia, memiliki keutamaan yang sangat besar. Diantara keutamaan mendoakan saudara muslim lainnya adalah :

hadits sahabat Ubadah bin al-Shamit radhiyallaahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu wa sallam bersabda :

مَنِ اسْتَغْفَرَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ كَتَبََ اللهُ لَهُ بِكُلِّ مُؤْمِنٍ وَمُؤْمِنَةٍ حَسَنَةً

Barangsiapa yang memohonkan ampunan bagi orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, maka Allah akan mencatat baginya dengan setiap orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagai satu pahala kebaikan.

Hadits shahih riwayat al-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Kabir juz 19 [909] dan Musnad al-Syamiyyin [2155]. Al-Hafizh al-Haitsami berkata dalam Majma’ al-Zawaid juz 10 hlm 210, sanad hadits ini jayyid (istimewa).

Sahabat Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
مَنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ مَالٌ يَتَصَدَّقُ بِهِ فَلْيَسْتَغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ فَإِنَّهُ صَدَقَةٌ

Barangsiapa yang tidak memiliki harta yang dapat ia sedekahkan, maka hendaklah memohonkan ampunan bagi orang-orang yang beriman, karena sesungguhnya hal tersebut adalah sedekah.

Hadits hasan riwayat al-Thabarani dalam kitab al-Du’a’ [1849] dan al-Mu’jam al-Ausath [2693].

Hadits-hadits  di atas menganjurkan agar kita senantiasa mendoakan ampunan kepada Allah bagi saudara-saudara kita kaum beriman, laki-laki maupun perempuan, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Karena dengan doa tersebut, kita akan mendapatkan pahala sebanyak orang-orang yang beriman dan akan dicatat sebagai sedekah kita kepada mereka, serta di amini oleh malaikat. Mari kita saling mendoakan, agar Allah mengampuni kita dan saudara-saudara kita kaum beriman, laki-laki dan perempuan baik yang masih hidup maupu yang sudah meninggal . Jangan lupakan setiap kali berdoa terutama doa selepas sholat.

AUDZUBILLAHI MINASYAITHONIRROJIM
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

HAMDAN SYAKIRIN, HAMDAN NA’IMIN, HAMDAN YU’AFI NIAMAHU WAYUKAFI MAZIDAH. YA RABBANA LAKAL HAMDU KAMA YAMBAGHI LILJALALI WA’ADZIMI SULTHONIK.

Ya Allah ya Tuhan kami, segala puji untukMu, pemelihara alam semesta. Segala puji atas karunia dan kenikmatan yang Engkau limpahkan kepada kami. Segala puji atas keagunganMu, segala puji atas kemuliaanMu dan kekuasaanMu.

ALLOOHUMMA SHALLI WA SHALLIM 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD, WA'ALAA AALI SAYIIDINAA MUHAMMAD

Limpahkanlah shalawat dan salam kepaa junjungan kami nabi muhammad saw dan para pengikutnya sampai di akhir zaman.

ALLAHUMMAGHFIRLI WALIWALIDAYYA WARHAMHUMA KAMA RABBAYANI SHAGHIRA.

Ya Allah ya Tuhan kami, ampunilah kami, ampunilah kedua orang tua kami, Kasih sayangilah kedua orang tua kami sebagaimana mereka telah menyayangi kami waktu masih kecil.

ALLAHUMMAGHFIR LIL MUSLIMINA WAL MUSLIMAT, WAL MU’MININA MAL MU’MINAT, AL AHYAAI MINUM WAL AMWAT, INNAKA ‘ALA KULLI SYAI’IN QADIR.

ampunilah saudara-saudara kami, kerabat, musllimin muslimat, mu’minim mu’minat baik yang masih ada maupun yang telah wafat.

ROBBANAGHFIRLANA WA LI-IKHWAANINAL LADZINA SABAQUUNA BIL IIMAN WA LAA TAJ’AL FII QULUUBINA GHILLA LILLADZIINA AAMANU ROBBANA INNAKA ROUFUR ROKHIIM

Wahai Rabb Kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami telah beriman lebih dahulu dari kami dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian terhadap orang-orang yang beriman (berada) dalam hati kami. Wahai Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.

WA SHALLI, ALLOOHUMMA, ‘ALAA ‘IBAADIKA WA RASUULIKA SAYYIDINAA WA MAULAANAA MUHAM-MADIN WA ‘ALAA AALIHII WA SHAHBIHII WA SALLIM. WAR-ZUQNAA KAMAALAL MUTAABA’ATI LAHUU ZHOOHI-RON WA BAATHINAN FII ‘AAFIYATIN WA SALAAMATIN, BIROHMATIKA YAA ARHAMAR ROOHIMIIN.

Limpahkanlah rahmat ta’zhim dan kesejahteraan, Ya Allah, kepada hamba dan Rasul-Mu, junjungan dan tuan kami, Muhammad, beserta keluarga dan sahabatnya. Berilah kami kesempurnaan mengikuti beliau secara lahir dan batin, dalam keadaan  sehat dan selamat, berkat rahmat-Mu, wahai Yang Maha Penyayang dari sekalian penyayang.

SUBHAANA ROBBIKA ROBBIL 'IZZATI 'AMMAA YASHIFUUN, WASALAAMUN 'ALAL MURSALIINA WALHAMDU LILLAAHI ROBBIL 'AALAMIIN.

Masa suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan, dari sifat-sifat yang mereka (musuh-musuhNya) berikan. Keselamatan selalu tertuju kepada Rasul, dan segala puji bagi Allah penguasa alam semesta.

AL-FAATIHAH


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklan