iklan banner

Jumat, 04 November 2016

USHUL DAKWAH WALISONGO DI BUMI NUSANTARA

USHUL DAKWAH WALISONGO DI BUMI NUSANTARA


NGLURUK TANPO WADYO BOLO
(Datangi umat tanpa pasukan tentara)

Berdakwah dan berkeliling kedaerah lain tanpa membawa pasukan. Jangan yakin dengan banyaknya jumlah kita,…..yakin dengan pertolongan Allah swt. 

MABUR TANPO LAR
(Terbang tanpa Sayap)

Kita bergerak jumpa umat…dari orang ke orang…. jumpa ke rumah-rumah mereka ..Pergi kedaerah nan jauh walaupun tanpa asbab/ sebab yang nampak.

MLETIK TANPO SUTANG
(Meloncat Tanpa Kaki)

Pergi kedaerah yang sulit dijangkau seperti gunung-gunung juga tanpa sebab yang kelihatan. Niat untuk dakwah keseluruh alam, Allah swt yg berangkatkan kita bukan asbab-asbab dunia seperti harta dsb…

SENJOTO KALIMOSODO
(senjatanya 2 kalimat syahadat)

Kemana-mana hanya membawa kebesaran Allah SWT. selalu mendakwahkan kalimat iman, mengajak umat pada iman dan amal salih….

DIGDOYO TANPO AJI
(Sakti tanpa ajian, berserah diri mengandalkan Nusrotullah)

Walaupun dimarahi, diusir, dicaci maki bahkan dilukai fisik, perasaan dan mentalnya namun mereka seakan-akan seperti orang yang tidak mempan diterjang bermacam-macam senjata. Kita dakwah, Allah swt akan Bantu (jika kalian Bantu Agama Allah, maka pasti Allah akan tolong kalian dan Allah akan menangkan kalian)

PERANG TANPO TANDING
(Mengalahkan tanpa harus bertempur)

Dalam memerangi nafsunya sendiri dan mengajak orang lain supaya memerangi nafsunya. Tidak pernah berdebat atau bertengkar. dakwah dengan hikmah, kata-kata yg sopan, ahlaq yg mulia dan doa menangis-menangis pada Allah agar umat yg kita jumpai dan umat seluruh alam dapat hidayah….bukan dengan kekerasan…. Nabi saw bersabda yg maknanya kurang lebih : ‘Haram memerangi suatu kaum sebelum kalian berdakwah (berdakwah dgn hikmah) kepada mereka” 
Menang Tanpo Ngesorake/Merendahkan : Mereka ini walaupun dengan orang yang senang, membenci, mencibir, dan lain-lain akan tetap mengajak dan akhirnya yang diajak bisa mengikuti usaha agama dan tidak merendahkan, mengkritik dan membanding-bandingkan, mencela orang lain bahkan tetap melihat kebaikannya.

MULYO TANPO PUNGGOWO
(Kemulyaan bukan pada pangkat drajat manusia)

Kemuliaan hanya dalam Iman dan Amalan agama bukan dengan banyaknya pengikut. Dimulyakan, disambut, dihargai, diberi hadiah, diperhatikan, walaupun mereka sebelumnya bukan orang alim ulama, bukan pejabat, bukan sarjana ahli tetapi karena menjadi Da’i yang menjadikan dakwah maksud dan tujuan hidup, maka Allah swt muliakan mereka.

SUGIH TANPO BONDO
(Kekayaan bukan pada harta benda)

Mereka akan merasa kaya dalam hatinya. Keinginan bisa kesampaian terutama keinginan menghidupkan sunnah Nabi, bisa terbang kesana kemari dan keliling dunia melebihi orang terkaya didunia. Jangan yakin pada harta….kebahagiaan dalam agama, dakwah jangan bergantung dgn harta

KUNCARA TANPO WORO-WORO
(Terkenal bukan karena iklan pencitraan)

Menyebar, terkenal tanpa gembar-gembor, propaganda, iklan-iklan dsbartinya bergerak terus jumpa umat, kerja untuk umat, kerja untuk Agama dengan ikhlas karena mengharap Ridho Allah swt, tidak perlu disiar-siarkan atau di umum-umumkan. Allah sajalah yang menilai perjuangan kita.

Arahan Ulama dalam menjalankan Dakwah bil Hikmah diatas menjadikan Islam berkembang di Nusantara bukan melalui jalan perang pertumpahan darah, namun dengan JALAN DAKWAH sehingga Agama Mencerahkan Hati orang Nusantara menerima ISLAM dengan penuh kesadaran.

Jika sudah memahami kaidah dalam mendakwahkan Islam diatas barulah dikirim rombongan dakwah ke seluruh penjuru Nusantara dalam bimbingan Ulama.

YEN WIS TIBO TITIWANCINE, KALI-KALI ILANG KEDUNGE, PASAR ILANG KUMANDANGE, WONG WADON ILANG WIRANGE MANGKA ENGGAL – ENGGALA TAPA LELANA NJLAJAH DESA MILANG KORI PATANG SASI AJA NGASIK BALIK YEN DURING OLIH PITUDUH (HIDAYAH) SAKA GUSTI ALLAH” 

Artinya kurang lebih :

“Jika sudah tiba zamannya dimana :
·         Sungai2 hilang kedalamannya (banyak org yg berilmu yg tdk amalkan ilmunya),
·         Pasar hilang gaungnya, jika masjid2 tak ada adzan,
·         wanita2 hilang malunya (tdk tutup aurat dsb)
maka cepat2lah kalian keluar 4 bulan dari desa ke desa (dari kampung ke kampung) dari pintu ke pintu (dari rumah ke rumah utk dakwah) janganlah pulang sebelum mendapat hidayah dari Allah SWT.”


Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklan