iklan banner

Selasa, 08 November 2016

JANGAN HENTIKAN AMALAN DZIKRULLAH KARENA DIANGGAP GILA ATUPUN PAMER (RIYA’)

JANGAN HENTIKAN AMALAN DZIKRULLAH KARENA DIANGGAP GILA ATUPUN PAMER (RIYA’)

Imam Ibnu katsir dalam kitab tafsirnya menukil hadits dibawah ini :

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا سُرَيج، حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ قَالَ: أَنَّ دَرّاجا أَبَا السَّمْحِ حَدَّثَهُ، عَنْ أَبِي الْهَيْثَمِ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ؛ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "أَكْثِرُوا ذِكْرَ اللَّهِ حَتَّى يَقُولُوا: مَجْنُونٌ."

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Syuraij, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, dari Amr ibnul Haris yang menceritakan bahwa Darij alias Abus Samah pernah menceritakan hadis berikut dari Abul Haisam, dari Abu Sa’id Al-Khudri r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Berzikirlah menyebut nama Allah sebanyak-banyaknya hingga mereka mengatakan bahwa (kalian) tergila-gila.

قَالَ الطَّبَرَانِيُّ: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ، حَدَّثَنَا عُقْبَةُ بْنُ مُكرم العَمِّي، حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ سُفْيَانَ الجَحْدَرِي، حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ أَبِي جَعْفَرٍ، عَنْ عُقْبَةَ بْنِ أَبِي ثُبَيت الرَّاسِبِيِّ، عَنِ أَبِي الْجَوْزَاءِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا [حَتَّى] يقول الْمُنَافِقُونَ: تُرَاءُونَ."

Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Ahmad, telah menceritakan kepada kami Uqbah ibnu Makram yang tuna netra, telah menceritakan kepada kami Sa'id ibnu Safin Al-Juhdari, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Abu Ja'far, dari Uqbah ibnu Abu Syabib Ar-Rasi, dari Abul Jauza, dari Ibnu Abbas r.a. yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Berzikirlah kepada Allah dengan sebenar-benarnya hingga orang-orang munafik mengatakan bahwa sesungguhnya kalian pamer.

FAEDAH :

Syetan tidak rela bila melihat orang berdzikir pada Allah, dan akan berusaha menanamkan was-was dalam hatinya. Bahkan melalui orang yang ada penyakit dihatinya, mereka akan mengejek (menganggap rendah bahkan salah) orang yang beramal dzikrulah dengan sebutan Pamer (riya’) bahkan gila ataupun sesat. Padahal merekalah yang sebenarnya sedang ditipu oleh setan dengan kedengkiannya terhadap ahli dzikir.

Berdasarkan hadits diatas, walaupun orang-orang munafik ataupun orang-orang jahil mengejek para ahli dzikir dengan sebutan riya’ (pamer) dan gila, hendaknya jangan sampai meninggalkan amalan yang berharga ini, bahkan sebaliknya diperbanyak dan dijaga dengan istiqomah.

Dzikir yang banyak merupakan perintah Allah, dzikrullah tak terbatas waktunya dan tidak ada orang berakal yang memiliki penghalang (udzur) untuk mengamalkannya.

Kita dianjurkan berdzikir sebanyak-banyaknya semampunya, jangan sampai dikurangi. Meninggalkan dzikrullah hanya karena dikatakan gila ataupun pamer (riya’) adalah kerugian bagi kita. Ulama ahli dzikir menuliskan hal tersebut juga merupakan salah satu tipudaya syetan. Yakni pada mulanya akan ditanamkan was-was dalam benak pikirannya, “ jika akau berdzikir nanti akan terlihat oleh fulan, dan ia akan bilang begini-begitu, sehingga syetan dengan tipudayanya berhasil menghambat amalan dzikir kita.

Hendaknya kita menjaga keikhlasan hati kita serta tawajuh terhadap keagungan Allah, dalam keadaan bersendirian maupun terlihat oleh orang lain dalam berdzikir, tidak terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Dengan menumbuhkan sifat ihsan merasa dalam pengawasan Allah dalam kesendirian maupun keramaian.

Maulanya Muhammad zakariya al kandahlawi menyebutkan dalam Fadhilah dzikir, ulama mengajarkan, “ MENINGGALKAN SUATU AMALAN KARENA TAKUT DILIHAT OLEH ORANG LAIN ADALAH RIYA’ , DAN BERAMAL DENGAN NIYAT AGAR DILIHAT ORANG LAIN ADALAH SYIRIK”

Wallahu a’lamu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklan