NABI MUHAMMAD
SHOLLALLAHU ALAIHI WA SALLAM SENANTIASA MENDAMPINGI UMATNYA
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَوْفٍ حَدَّثَنَا الْمُقْرِئُ حَدَّثَنَا
حَيْوَةُ عَنْ أَبِي صَخْرٍ حُمَيْدِ بْنِ زِيَادٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ قُسَيْطٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ أَحَدٍ يُسَلِّمُ عَلَيَّ إِلَّا رَدَّ
اللَّهُ عَلَيَّ رُوحِي حَتَّى أَرُدَّ عَلَيْهِ السَّلَامَ
Telah menceritakan kepada
kami [Muhammad bin 'Auf], telah menceritakan kepada kami [Al Muqri`], telah
menceritakan kepada kami [Haiwah], dari [Abu Shakhr Humaid bin Ziyad] dari
[Yazid bin Abdullah bin Qusaith] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Tidaklah seseorang memberikan salam
kepadaku melainkan Allah akan mengembalikan nyawaku hingga aku membalas
salamnya.“ (HR. Imam Abu Dawud Hadits No. 1745)
Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda,
حياتي خير لكم ومماتي خير لكم تحدثون ويحدث لكم , تعرض أعمالكم عليّ فإن
وجدت خيرا حمدت الله و إن وجدت شرا استغفرت الله لكم.
“Hidupku
lebih baik buat kalian dan matiku lebih baik buat kalian. Kalian bercakap-cakap
dan mendengarkan percakapan. Amal perbuatan kalian disampaikan kepadaku. Jika
aku menemukan kebaikan maka aku memuji Allah. Namun jika menemukan keburukan
aku memohonkan ampunan kepada Allah buat kalian.” (Hadits ini diriwayatkan oelh
Al Hafidh Isma’il al Qaadli pada Juz’u al Shalaati ‘ala al Nabiyi Shallalahu
alaihi wasallam. Al Haitsami menyebutkannya dalam Majma’u al Zawaaid dan
mengkategorikannya sebagai hadits shahih)
Dalam sebuah hadis sahih
ditegaskan:
" وَالَّذِي نَفْسُ أَبِي الْقَاسِمِ بِيَدِهِ لَيَنْزِلَنَّ
عِيْسَى بْنُ مَرْيَمَ إِمَامًا مُقْسِطًا وَحَكَمًا عَدْلًا ، فَلَيَكْسِرَنَّ
الصَّلِيْبَ وَلَيَقْتُلَنَّ الْخِنْزِيْرَ وَلَيُصْلِحُنَّ ذَاتَ الْبَيِّنِ
وَلَيُذْهِبَنَّ الشَّحْنَاءَ وَلَيُعْرَضَنَّ عَلَيْهِ الْمَالُ فَلَا يَقْبَلُهُ
، ثُمَّ لَئِنْ قَامَ عَلَى قَبْرِي فَقَالَ : يَا مُحَمَّدُ لَأَجَبْتُهُ
" .
“Demi
Allah yang jiwa Muhammad (Abu al-Qasim) berada dalam kuasa-Nya. Sungguh Isa
akan turun sebagai imam dan hakim yang adil. Ia akan menghancurkan salib, akan
membunuh babi, akan memperbaiki pertikaian, akan menghilangkan kebencian, dan
ia akan ditawarkan harta, namun ia tidak menerimanya. Sungguh jika ia berdiri
di atas kuburku, lalu berkata: “Ya Muahammad”, Maka sungguh aku akan
menjawabnya”
(HR Abu Ya’la, al-Hafidz
al-Haitsami berkata: “Para perawinya adalah sahih”. )
Telah nyata bahwa Nabi
Muhammad Saw memiliki kehidupan barzakh yang lebih sempurna dan lebih agung
melebihi orang lain. Fakta ini diceritakan sendiri oleh beliau. Kehidupan
barzakh beliau ini menunjukkan adanya relasi beliau dengan ummat, beliau
mengetahui keadaan mereka, melihat amal perbuatan mereka, mendengar ucapan
mereka dan menjawab salam mereka.
Pengenalan kepada
Rosulullan (ma’rifah) dan rasa cinta mendalam (mahabbah) membanguun dalam jiwa
mu’minin hubungan batin yang sangat kuat (rabithah) kepada Rosulullah
shallallahu alaihi wasallam. Sehingga kita akan merasakan kehadiran beliau
setiap saat dalam kehidupan kita dan menimbulkan semangat untuk senantiasa
mengikuti risalah Rosulullah shollallahu alaihi wasallam dalam bentuk yang
sempurna (al ittiba’ al kamal)
Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar