iklan banner

Rabu, 07 Desember 2016

NABI MUHAMMAD SHOLLALLAHU ALAIHI WA SALLAM SENANTIASA MENDAMPINGI UMATNYA

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَوْفٍ حَدَّثَنَا الْمُقْرِئُ حَدَّثَنَا حَيْوَةُ عَنْ أَبِي صَخْرٍ حُمَيْدِ بْنِ زِيَادٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ قُسَيْطٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ أَحَدٍ يُسَلِّمُ عَلَيَّ إِلَّا رَدَّ اللَّهُ عَلَيَّ رُوحِي حَتَّى أَرُدَّ عَلَيْهِ السَّلَامَ

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin 'Auf], telah menceritakan kepada kami [Al Muqri`], telah menceritakan kepada kami [Haiwah], dari [Abu Shakhr Humaid bin Ziyad] dari [Yazid bin Abdullah bin Qusaith] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Tidaklah seseorang memberikan salam kepadaku melainkan Allah akan mengembalikan nyawaku hingga aku membalas salamnya.“ (HR. Imam Abu Dawud Hadits No. 1745)

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

حياتي خير لكم ومماتي خير لكم تحدثون ويحدث لكم , تعرض أعمالكم عليّ فإن وجدت خيرا حمدت الله و إن وجدت شرا استغفرت الله لكم.

Hidupku lebih baik buat kalian dan matiku lebih baik buat kalian. Kalian bercakap-cakap dan mendengarkan percakapan. Amal perbuatan kalian disampaikan kepadaku. Jika aku menemukan kebaikan maka aku memuji Allah. Namun jika menemukan keburukan aku memohonkan ampunan kepada Allah buat kalian.” (Hadits ini diriwayatkan oelh Al Hafidh Isma’il al Qaadli pada Juz’u al Shalaati ‘ala al Nabiyi Shallalahu alaihi wasallam. Al Haitsami menyebutkannya dalam Majma’u al Zawaaid dan mengkategorikannya sebagai hadits shahih)

Dalam sebuah hadis sahih ditegaskan:

" وَالَّذِي نَفْسُ أَبِي الْقَاسِمِ بِيَدِهِ لَيَنْزِلَنَّ عِيْسَى بْنُ مَرْيَمَ إِمَامًا مُقْسِطًا وَحَكَمًا عَدْلًا ، فَلَيَكْسِرَنَّ الصَّلِيْبَ وَلَيَقْتُلَنَّ الْخِنْزِيْرَ وَلَيُصْلِحُنَّ ذَاتَ الْبَيِّنِ وَلَيُذْهِبَنَّ الشَّحْنَاءَ وَلَيُعْرَضَنَّ عَلَيْهِ الْمَالُ فَلَا يَقْبَلُهُ ، ثُمَّ لَئِنْ قَامَ عَلَى قَبْرِي فَقَالَ : يَا مُحَمَّدُ لَأَجَبْتُهُ " .

Demi Allah yang jiwa Muhammad (Abu al-Qasim) berada dalam kuasa-Nya. Sungguh Isa akan turun sebagai imam dan hakim yang adil. Ia akan menghancurkan salib, akan membunuh babi, akan memperbaiki pertikaian, akan menghilangkan kebencian, dan ia akan ditawarkan harta, namun ia tidak menerimanya. Sungguh jika ia berdiri di atas kuburku, lalu berkata: “Ya Muahammad”, Maka sungguh aku akan menjawabnya” 
(HR Abu Ya’la, al-Hafidz al-Haitsami berkata: “Para perawinya adalah sahih”. )

Telah nyata bahwa Nabi Muhammad Saw memiliki kehidupan barzakh yang lebih sempurna dan lebih agung melebihi orang lain. Fakta ini diceritakan sendiri oleh beliau. Kehidupan barzakh beliau ini menunjukkan adanya relasi beliau dengan ummat, beliau mengetahui keadaan mereka, melihat amal perbuatan mereka, mendengar ucapan mereka dan menjawab salam mereka. 

Pengenalan kepada Rosulullan (ma’rifah) dan rasa cinta mendalam (mahabbah) membanguun dalam jiwa mu’minin hubungan batin yang sangat kuat (rabithah) kepada Rosulullah shallallahu alaihi wasallam. Sehingga kita akan merasakan kehadiran beliau setiap saat dalam kehidupan kita dan menimbulkan semangat untuk senantiasa mengikuti risalah Rosulullah shollallahu alaihi wasallam dalam bentuk yang sempurna (al ittiba’ al kamal)


Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklan