iklan banner

Senin, 17 Oktober 2016

BERSALAMAN SAMBIL BACA SHOLAWAT BUKAN BID’AH TAPI SUNNAH

BERSALAMAN SAMBIL BACA SHOLAWAT BUKAN BID’AH TAPI SUNNAH

Belakangan ini muncul sebuah aliran yang menyerang kaum muslimin Indonesia dengan membid’ahkan dan menyesatkan hanya karena berbeda pemahaman dalam hal khilafiyah dan furu’iyah. Diantara yang di bid’ahkan oleh mereka adalah kebiasaan ummat islam Indonesia berjabatan tangan sambil membaca sholawat setelah sholat dan setelah mengadakan perkumpulan berupa pengajian atau semisalnya.

Hadits dibawah  ini menjawab tuduhan mereka dan ingin memberikan dukungan kepada saudaraku yang sudah terbiasa berjabatan tangan sambil membaca sholawat kepada nabi Muhammad SAW agar amalan tersebut terus di amalkan.

Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:
عن انس عن النبي صلى الله عليه وسلم, قال: مامن عبدين متحابين فى الله يستقبل أحدهما صاحبه فيتصافحان ويصليان على النبي صلى ألله عليه وسلم الا لم يتفرقا حتى تغفر ذنوبهماماتقدم منهاوما تأخّر.
أخرجه أبويعلى والبيهقى فى شعب الايمان

Artinya: “tidaklah dua orang hamba yang saling mencintai di jalan Allah saling berhadapan lalu berjabatan tangan dan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW, kecuali pasti mereka tidak berpisah sebelum diampuni dosanya baik yang terdahulu maupun yang kemudian”
(HR Abu Ya’la dalam musnadnya dan Baihaqi dalam Syu’abul Iman.)

Menurut hadis diatas bahwa berjabatan tangan sambil membaca sholawat maka dosa dosa mereka diampuni Allah SWT. Dari keterangan hadis inilah yang dijadikan sumber rujukan oleh ummat Islam Indonesia, bahwa setelah mereka mengadakan pengajian lalu berjabatan tangan sambil membaca sholawat, ataupun setelah menjalankan sholat lima waktu pun ummat Islam Indonesia sudah terbiasa berjabatan tangan sambil membaca sholawat صلى ألله محمد   .

Berjabatan tangan sambil membaca sholawat bahwa amaliah tersebut bukan bid’ah tetapi sunnah, sebagaimana yang di sabdakan oleh Rasulullah SAW dan merupakan amaliahnya tidak bertentangan dengan syari’at.

Hikmah ummat Islam selalu berjabatan tangan adalah akan melunturkan permusuhan dan kekerasan hati diantara mereka. Dengan demikian akan terus terbina persaudaraan dan keramahan dalam bersikap dan bergaul dengan satu sama lain.


Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklan