PENCIPTAAN NABI MUHAMMAD SAW ADALAH RAHMATAN LIL
ALAMIN
Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi Wa sallam diutus dengan membawa ajaran Islam, maka Islam adalah
rahmatan lil’alamin, Islam adalah rahmat bagi seluruh manusia.
Islam adalah agama
rahmatan lil’alamin. Islam adalah agama perdamaian, yang sangat toleran, penuh
dengan kelembutan serta kasih sayang dan tidak mungkin menebarkan kekerasan,
terorisme, kebencian dan lain sebagainya.
Firman Allah ta’ala :
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً
لِلْعَالَمِينَ
“Kami tidak mengutus
engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia” (QS. Al
Anbiya: 107)
PENGERTIAN RAHMATAN
LIL’ALAMIN MENURUT BAHASA.
Berikut adalah arti
rahmatan lil’alamin jika ditinjau dari segi bahasa (arab)
الرَّحْمة: الرِّقَّةُ والتَّعَطُّفُ
rahmat artinya kelembutan
yang berpadu dengan rasa iba (Lihat Lisaanul Arab, Ibnul Mandzur).
Dalam konteks penggunaan
istilah ini Ar-Raghib al-Ashfahani menguraikan bahwa ar-rahmah kadang
berkonotasi al-riqqah (kelembutan) atau berkonotasi al-ihsân (kebajikan); [1]
atau al-khayr (kebaikan) dan an-ni’mah (kenikmatan). Karena itu kata ini
termasuk ke dalam lafal yang berserikat di dalamnya lebih dari satu makna
(lafzh musytarak) [2] Pemaknaannya ditentukan oleh indikasi lainnya [3]
Dengan kata lain rahmat
dapat diartikan dengan kasih sayang. Dengan demikian Rahmatan lil’alamin secara
bahasa adalah kasih sayang bagi seluruh alam. Jadi, diutusnya Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi Wa sallam adalah bentuk kasih sayang Allah kepada seluruh
manusia.
PENAFSIRAN RAHMATAN
LIL’ALAMIN MENURUT PARA AHLI TAFSIR
Makna Rahmatan Lil’Alamin
Menurut Ibnu Katsir, berikut adalah kutipan isi tafsir Ibnu Katsir, surat
Al-Anbiya ayat 107. Pada ayat ini (QS. Al Anbiya: 107) Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman kepada kita bahwa Dia telah menciptakan Muhammad Shalallahu
‘Alaihi wa Salam sebagai rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin),
artinya, Dia mengirimnya sebagai rahmat untuk semua orang. Barangsiapa menerima
rahmat ini dan berterima kasih atas berkah ini, dia akan bahagia di dunia dan
akhirat. Namun, barangsiapa menolak dan mengingkarinya, dunia dan akhirat akan
lepas darinya, seperti yang Allah Subhanahu wa Ta’ala firmankan:
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ بَدَّلُواْ
نِعْمَتَ اللَّهِ كُفْرًا وَأَحَلُّواْ قَوْمَهُمْ دَارَ الْبَوَارِ – جَهَنَّمَ
يَصْلَوْنَهَا وَبِئْسَ الْقَرَارُ
“Tidakkah kamu perhatikan
orang-orang yang telah menukar nikmat Allah (perintah-perintah dan
ajaran-ajaran Allah) dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah
kebinasaan? Yaitu neraka jahannam; mereka masuk kedalamnya; dan itulah
seburuk-buruk tempat kediaman.” (QS. Ibrahim:28-29)
Dan Allah Subhanahu wa
Ta’ala befirman dalam Al Qur’an:
قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ هُدًى
وَشِفَآءٌ وَالَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ فِى ءَاذَانِهِمْ وَقْرٌ وَهُوَ عَلَيْهِمْ
عَمًى أُوْلَـئِكَ يُنَادَوْنَ مِن مَّكَانٍ بَعِيدٍ
“Katakanlah: “Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar
bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka
ada sumbatan, sedang Al Quraan itu suatu kegelapan bagi mereka (tidak memberi
petunjuk bagi mereka). Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat
yang jauh.” (QS. Fushshilat:44)
Muslim meriwayatkan dalam
Shahih-nya: Ibnu Abi‚ Umar telah menceritakan ke kami, Marwan Al-Fayari
menceritakan ke kami, dari Yazid bin Kisan, dari Ibnu Abi Hazim bahwa Abu
Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu berkata, bahwa telah dikatakan, “Wahai Rasulullah,
berdoalah menentang kaum Musyrikin.”
Beliau berkata:
إِنِّي لَمْ أُبْعَثْ لَعَّانًا،
وَإِنَّمَا بُعِثْتُ رَحْمَة
“Saya tidak dikirim sebagai kutukan, melainkan sebagai
rahmat.”
Berdasarkan riwayat-riwayat
dan para ahli Tafsir menjelaskan bahwa penciptaan Nabi Muhammad SAW adalah
Rahmatan Lil Alamin bagi semua umat manusia.
Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar