USAHA PERBAIKAN DIRI ATAS
KESALAHAN
DAN DOSA MASA LALU
Ada 6 hal yang kita
bisa lakukan untuk memperbaiki diri (islah diri) dari segala kesalahan yang
kita lakukan dimasa silam.
1. JANGAN BERPUTUS ASA
DARI RAHMAT ALLAH
Allah Subhanahu
Wata’ala nyatakan dalam firmannya :
قُلْ
يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ
رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ
الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (53) وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ
قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ (54)
“Katakanlah: “Hai
hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah
kamu berputus asa dari rahmat Allah swt. Sesungguhnya Allah Subhanahu
Wata’alamengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah
kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong
(lagi).” (QS. Az Zumar: 53-54).
Ayat yang mulia ini
merupakan dakwah (ajakan) kepada semua orang yang bermaksiat untuk bertaubat
kepada allah swt,
dan merupakan khobar
(pemberitaan) sesungguhnya Allah Subhanahu
Wata’alamengampuni seluruh dosa bagi siapa saja yang bertobat dan
kembali padanya dari dosa tersebut, sekalipun dosa itu sudah seluas lautan.
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda
dalam hadistnya:
الفاجر
الراجي لرحمة الله تعالي أقرب الي الله تعالي من العابد المقنط
“Pendosa yang selalu
mengaharap rahmat Allah Subhanahu
Wata’ala itu lebih dekat kepada Allah dibanding
hamba yang putus asa akan rahmat Allah.”
Sejatinya, sebagai seorang
muslim haruslah pantang menyerah dari rahmat Allah Subhanahu Wata’ala. Sebesar apapun kesalahan
kita, sebesar apapun dosa kita, jangan pernah menyerah untuk bertobat dan
mengakui kesalahan kepada Allah.
Disana ada dzat yang maha
pengampun dan pemaaf. Inilah obat yang Allah berikan
kepada hambanya agar selalu berkeyakinan adanya rahmat Allah.
2. ISTIGHFAR DAN TAUBAT
Dalam sebuah Hadits Qudsi
disebutkan, Allah Ta’ala berfirman:
قَالَ
اللَّهُ يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِى وَرَجَوْتَنِى غَفَرْتُ لَكَ
عَلَى مَا كَانَ فِيكَ وَلاَ أُبَالِى يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ
عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِى غَفَرْتُ لَكَ وَلاَ أُبَالِى يَا
ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِى بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ
لَقِيتَنِى لاَ تُشْرِكُ بِى شَيْئًا لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً
”Wahai anak
Adam, sesungguhnya jika engkau menyeru dan mengharap pada-Ku, maka pasti Aku
ampuni dosa-dosamu tanpa Aku pedulikan. Wahai anak Adam, seandainya dosamu
membumbung tinggi hingga ke langit, tentu akan Aku ampuni, tanpa Aku pedulikan.
Wahai anak Adam, seandainya seandainya engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh
bumi dalam keadaan tidak berbuat syirik sedikit pun pada-Ku, tentu Aku akan
mendatangi-Mu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” (HR. Tirmidzi).
Cara tobat yaitu dengan
memanjatkan doa memohon ampunan dan/atau shalat taubat. Doa paling ringkas
adalah istighfar. Doa panjang antara lain sebagaimana tercantum dalam hadits
Shahih Bukhari dan Muslim berikut ini:
اللَّهُمَّ
إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى ظُلْمًا كَثِيرًا وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ
أَنْتَ ، فَاغْفِرْ لِى مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ ، وَارْحَمْنِى إِنَّكَ أَنْتَ
الْغَفُورُ الرَّحِيمُ »
"ALLOOHUMMA INNII
ZHOLAMTU NAFSII ZHULMAN KATSIIRON WA LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLA ANTA
FAGHFIRLII MAGHFIROTAN MIN 'INDIKA WARHAMNII INNAKA ANTAL GHOFUURUR
ROHIIM"
"Ya Allah, sungguh
aku telah menzhalimi diriku sendiri dengan kezhaliman yang banyak, sedangkan
tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka itu ampunilah
aku dengan suatu pengampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku. Sesungguhnya
Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (HR. Bukhari dan Muslim).
3. SHOLAT TAUBAT
Shalat Tobat adalah shalat dua rakaat lalu meminta ampun kepada Allah SWT dengan doa istighfar dalam bahasa apa saja, termasuk doa minta ampun dalam hadits di atas.
“Tidaklah
seorang hamba melakukan dosa kemudian ia bersuci dengan baik, kemudian berdiri
untuk melakukan shalat dua raka’at kemudian meminta ampun kepada Allah, kecuali
Allah akan mengampuninya.” Kemudian beliau membaca ayat ini: “Dan (juga)
orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri
sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka
dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka
tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (HR. Tirmidzi,
Abu Daud, dan Ibnu Majah).
4. BANYAK SEDEKAH
Sedekah bisa diartikan
juga dengan mengeluarkan harta yang tidak wajib di jalan Allah (selain zakat).
Sedekah juga meliputi bantuan nonmateri atau ibadah-ibadah fisik nonmateri,
seperti menolong orang lain dengan tenaga dan pikiran, mengajarkan ilmu,
bertasbih, dan berdzikir.
"Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api" (HR. Tirmidzi).
"Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api" (HR. Tirmidzi).
5. MEMPERBANYAK AMAL
SHOLEH
Amal kebaikan (amal
saleh), seperti mengerjakan ibadah wajib (shalat, zakat, puasa, haji) dan
ibadah sunah seperti shalat malam, juga menolong sesama, senyum (menyenangkan
orang lain), membaca Al-Quran, berkata-kata yang baik, menyempurnakan wudhu,
dapat menghapuskan dosa.
"Sesungguhnya
kebaikan itu menghapuskan keburukan, yang demikian itu adalah peringatan bagi
orang orang yang ingat." (QS. Hud:114).
Dalam Tafsir Ibnu Katsir
disebutkan: "Sesungguhnya melakukan kebaikan itu menghapuskan dosa dosa
silam".
Rasulullah Saw bersabda: "Dan
ikutilah keburukan itu dengan kebaikan kerana (pahala) kebaikan itu dapat
menghapuskan (dosa) keburukan". (HR. Ahmad, Tirmidzi, Hakim, dan Tabrani).
6. WIRID PENGGUGUR DOSA
Yang pertama adalah bacaan
dzikir ketika bangun tidur.
Rasullulah SAW bersabda :
" Tidak ada seorang
pun yang telah dikembalikan ruhnya (bangun tidur) kemudian membaca, :
LAA ILLAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU LAA SYARIKALAH, LAHULMULKU WALAHUL HAMDU YUHYII
WAYUMIITU WAHUWA 'ALA KULLI SYAIINQODIR ( Tidak
ada Tuhan selain Allah Yang Mahaesa. Tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala
kerajaan, dan bagi-Nya segala puji. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu),
melainkan segala dosanya
diampuni oleh Allah walaupun sebanyak buih di lautan." (HR. Ibnus
Sunni, Imam an-Nawawi)
Yang
kedua, Rasullulah SAW bersabda :
“ Barangsiapa
mengucapkan; SUBHANALLAHI WA
BIHAMDIHI (Mahasuci Allah dan segala puji hanya bagi-Nya), sebanyak
seratus kali dalam sehari, maka Allah SWT akan mengampuni dosanya, meskipun
sebanyak buih di lautan." (HR. Imam al-Bukhari dan Imam Muslim)
Yang ketiga, membaca surat
Yaasiin
keutamaan surat yasin ini
adalah ampunan yang diberikan oleh Allah SWT bagi orang yang senantiasa
membacanya untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
“Barang siapa membaca surat Yasin setiap
malam karena Allah SWT, maka dosanya diampuni”. (HR Ahmad).
Ikhtiar kita untuk
memperbaiki diri dari kesalahan dosa masa lalu, dengan harapan Allah terima taubat
dan berikan ampunan (maghfiroh), sehingga kita dimatikan dalam keadaan khusnul
khotimah.
YAA ALLAH BIHA, YAA
ALLAH BIHA, YAA ALLAHU BI KHUSNIL KHOTIMAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar