iklan banner

Minggu, 15 Oktober 2017

SIKAP TERHADAP SAUDARA MUSLIM



SIKAP TERHADAP SAUDARA MUSLIM

1.      BERPRASANGKA BAIK KEPADA SAUDARA MUSLIM SAMPAI DATANG BUKTI NYATA KEBURUKANNNYA.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ
“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah oleh kalian kebanyakan dari persangkaan (zhan) karena sesungguhnya sebagian dari persangkaan itu merupakan dosa.” (Al-Hujurat: 12)

Maka yang menjadi kewajiban seorang Muslim, baik lelaki atau perempuan, wajib untuk menjauhi prasangka buruk. Kecuali ada sebab-sebab yang jelas (yang menunjukkan keburukan tersebut). Jika tidak ada, maka wajib meninggalkan prasangka buruk.

2.      SENANTIASA SALING MENGINGATKAN DALAM KEBENARAN DAN KESABARAN

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS. al-’Ashr [103]:1 – 3)

Rasulullah saw. bersabda yang artinya: “Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat aib padanya dia segera memperbaikinya.” (HR. Bukhari)

3.      TIDAK BERPUTUS ASA TERHADAP RAHMAT ALLAH DAN BERPRASANGKA BAIK PADA ALLAH

Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam telah bersabda:
لاَ يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلَّا وَهُوَ يُحْسِنُ الظَّنَّ بِاللهِ
“Janganlah sampai salah seorang dari kalian meninggal dunia kecuali dalam keadaan berbaik sangka kepada Allāh Subhānahu wa Ta’ālā.” (HR Muslim dari Jabir radhiyallāhu ‘anhu)


Dalam hadits qudsi, Allāh Subhānahu wa Ta’ālā berfirman:

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي فَلْيَظُنَّ بِي مَا شَاءَ
“Sesungguhnya Aku tergantung persangkaan hamba-Ku. Oleh karenanya, hamba-Ku. silahkan dia berprasangka dengan apa yang dia mau terhadap diri-Ku,

إِنْ ظَنَّ بِي خَيْرًا فَلَهُ ، وَإِنْ ظَنَّ شَرًّا فَلَهُ
Jika dia berbaik sangka berupa kebaikan maka kebaikan baginya, jika dia berprasangka buruk maka keburukan baginya.”

4.      SENANTIASA MENDOAKAN MUSLIMIN AGAR DIBERI PETUNJUK AGAR SENANTIASA MENETAPI JALAN YANG LURUS.

“(Ya Allah). Tunjukilah kami jalan yang lurus (shiratal mustaqim), yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan jalan orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat “ (Al Fatihah:6-7).

Dari Abu Darda’ ra. bahwasannya Rasulullah Saw. bersabda: “Doa seorang muslim kepada saudaranya dengan tidak diketahui saudaranya itu mustajab (dikabulkan), pada seorang muslim itu ada malaikat yang diberi tugas supaya tiap ia mendoakan baik kepada saudaranya, maka malaikat yang diberi tugas itu mengucapkan: “Semoga Allah berkenan mengabulkan, dan buat kamu juga seperti itu.” (HR. Muslim)

Dari Ubay bin Ka’ab -radhiallahu anhu- dia berkata, “Jika Rasulullah Saw menyebut seseorang lalu mendoakannya, maka beliau mulai dengan mendoakan diri beliau sendiri.” (HR. At-Tirmizi)

Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklan