KIRIMAN DOA
BAGI MEREKA YANG SUDAH MENINGGAL
Orang yang telah meninggal
dunia itu sebenarnya mengharapkan kiriman atau hadiah doa dari orang yang masih
hidup. Telah menjadi kesepakatan bahwa doa dari orang yang masih hidup kepada
yang telah meningal dunia itu bermanfaat dan pahalanya akan sampai kepadanya.
Salah satu dalil yang digunakan untuk mendukung pendapat ini adalah firman
Allah SWT berikut ini :
وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا
وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ
Artinya, “Orang-orang yang
datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa, ‘Ya Rabb kami,
beri ampunlah kami dan suadara-saudara kami yang telah beriman terlebih dulu
dari kami,” (QS Al-Hasyr ayat 10).
Sebagaimana Imam Muhyiddin
Syarf An-Nawawi menyatakan :
اَجْمَعَ الْعُلَمَاءُ عَلَى اَنَّ الدُّعَاءَ لِلْاَمْوَاتِ يَنْفَعُهُمْ
وَيَصِلُهم ثَوَابُهُ وَاحْتَجُّوا بِقَوْلِهِ تَعَالَى وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ
بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ
سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ
Artinya, “Para ulama
sepakat bahwa doa untuk orang-orang yang telah meninggal dunia akan memberikan
manfaat kepada mereka dan akan sampai juga pahalanya kepada mereka. Para ulama
ini berdalil dengan firman Allah SWT, ‘Orang-orang yang datang sesudah mereka
(Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa, ‘Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan
suadara-saudara kami yang telah beriman terlebih dulu dari kami,’ (Al-Hasyr
ayat 10),’” (Lihat Muhyiddin Syarf An-Nawawi, Al-Adzkar An-Nawawiyyah, Jakarta,
Darul Kutub Al-Islamiyah, cet ke-1, 1425 H/2004 M, halaman 180).
Bahwa
nasihat orang tua kepada anaknya untuk selalu mendoakan kepada keluarga atau
famili atau orang saleh yang telah meninggal dunia adalah hal yang sangat baik.
Sudah sepatutnya untuk dilestarikan karena hal itu merupakan salah satu bukti
bakti kita kepada mereka yang telah mendahului kita.
Kiriman doa dan permohonan ampunan (istighfar) adalah hal yang paling layak untuk dihadiahkan kepada orang-orang yang telah meninggal dunia. Karena itu kemudian dikatakan bahwa hadiah orang hidup kepada yang meninggal dunia adalah doa dan permohonan ampunan. Syekh Nawawi Al-Bantani mengemukakan :
Kiriman doa dan permohonan ampunan (istighfar) adalah hal yang paling layak untuk dihadiahkan kepada orang-orang yang telah meninggal dunia. Karena itu kemudian dikatakan bahwa hadiah orang hidup kepada yang meninggal dunia adalah doa dan permohonan ampunan. Syekh Nawawi Al-Bantani mengemukakan :
هَدَايَا الْأَحْيَاءِ لِلْأَمْوَاتِ الدُّعَاءُ وَالْإِسْتِغْفَارُ
Artinya, “Hadiah
orang-orang yang masih hidup kepada orang-orang yang telah meninggal dunia
adalah doa dan memintakan ampunan kepada Allah (istighfar) kepada mereka,”
(Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, Beirut, Darul Fikr, tt, halaman
281).
Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa di dalam kubur, orang yang meninggal dunia seperti orang tenggelam yang meminta pertolongan berupa doa. Ia menanti datangnya doa dari anaknya, saudara, atau temannya. Ketika ia mendapatkannya, maka itu lebih ia sukai ketimbang dunia dengan seluruh isinya.
Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa di dalam kubur, orang yang meninggal dunia seperti orang tenggelam yang meminta pertolongan berupa doa. Ia menanti datangnya doa dari anaknya, saudara, atau temannya. Ketika ia mendapatkannya, maka itu lebih ia sukai ketimbang dunia dengan seluruh isinya.
رُوِيَ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ قَالَ مَا الْمَيِّتُ
فِي قَبْرِهِ إِلَّا كَالْغَريقِ الْمُغَوَّثِ-بِفَتْحِ الْوَاوِ الْمُشَدَّدَةِ
أَيْ الطَّالِبِ لِأَنْ يُغَاثَ-يَنْتَظِرُ دَعْوَةً تَلْحُقُهُ مِنِ ابْنِهِ أَوْ
أَخِيهِ أَوْ صَدِيقٍ لَهُ فَإِذَا لَحِقَتْهُ كَانَتْ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنَ
الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
Artinya, “Diriwayatkan
dari Nabi SAW, beliau bersabda, ‘Tidak ada mayit yang berada dalam kuburnya
kecuali ia seperti orang tenggelam yang meminta pertolongan—kal ghariqil
mughawwats dengan diharakati fathah pada huruf wawunya yang bertasdid, yaitu
orang yang meminta pertolongan—ia menunggu setetes doa yang yang dikirimkan
anaknya, saudara, atau temannya. Karenanya ketika ia mendapatkan doa, maka hal
itu lebih ia sukai dibanding dunia dengan seluruh isinya,’” (Lihat Syekh Nawawi
Banten, Nihayatuz Zain, halaman 281).
Teruslah mendoakan
orang-orang yang telah mendahului kita karena itu sangat bermanfaat bagi
mereka.
Wallahu a’lamu.