BUKTI KESAMAAN AQIDAH WAHABI DENGAN AQIDAH YAHUDI
Banyak yang tidak menyadari
apa dan bagaimana sebenarnya akidah wahabi-salafi, orang-orang awam pada
umumnya hanya mengetahui bahwa akidah mereka menetapkan sifat-sifat Allah yang
ada dalam al-Quran dan menghindari takwil karena takwil bagi mereka adalah
perbuatan Yahudi.
Apalagi orang-orang
yang telah menjadi doktrin mereka atau tertarik ajaran mereka sebab topeng yang
mereka gunakan dengan slogan kembali pada Al-Quran dan Sunnah dan menjauhi
segala bentuk kesyirikan, maka sudah pasti akan melihat ajaran dan akidah
mereka murni ajaran tauhid yang suci. Usaha keras untuk memberantas segala
bentuk kesyirikan yang ada dan telah merata di seluruh permukaan bumi ini.
Tapi tidak bagi kaum
muslimin yang memiliki pondasi Tauhid Ahlus sunnah waljama’ah, mereka akan
mampu mengetahui dan melihat misi jahat yang diselipkan di belakang slogan itu.
Seiring waktu berjalan, semakin terlihat, semakin terbongkar akidah
wahabi-salafi yang sesungguhnya, semakin tercium dan tampak persamaan akidah
wahabi-salafi dan Yahudi. Mereka secara lahir menampakkan pada kaum muslimin
permusuhan pada Yahudi, tapi secara sembunyi berteman akrab dengan Yahudi.
Pada kali ini, saya
akan bongkar untuk pembaca akidah wahabi-salafi yang sesungguhnya yaitu “ AKIDAH
WAHABI-SALAFI ADALAH AKIDAH YAHUDI “.
Tidak perlu mengambil
sumber dari kitab-kitab para ulama ahlus sunnah yang menceritakan tentang akidah
wahabi. Jika di nukil dari para ulama ahlu sunnah tentang perkataan tasybih dan
tajsim mereka, maka mungkin mereka masih bisa menolak dan mengelak, mereka akan
mengatakan itu fitnah dan tuduhan yang tak berdasar pada syaikh-syaikh aswaja,
Tapi akan ditampilkan
dengan bukti-bukti kuat akurat yang bersumber dari kitab-kitab karya ulama
mereka sendiri yang sudah mereka cetak, terutama Ibnu Taimiyyah, Muhammad bin
Abdul Wahhab, ad-Darimi (bukan ad-Darimi sunni pengarang kitab sunan), Albani,
Ibnu Utsaimin dan yang lainnya, Yang tak akan mampu mereka bantah.
Dibawah ini
ditampilkan bukti-bukti kongkrit ini semata-mata hanya untuk suadara-saudaraku
yang telah terpengaruh dengan akidah wahabi. Dan petunjuk hanyalah dari Allah
Swt.
Jika masih ada wahabi
yang membantah bukti dan penjelasan nyata ini, maka ibarat orang yang berusaha
menutupi cahaya matahari yang terang benderang di sinag hari dengan segenggam
tangannya
Di dalam naskah kitab
Taurat yang sudah dirubah yang merupakan asas akidah Yahudi yang mereka namakan
“ SAFAR AL-MULUK “ Al-Ishah 22 nomer : 19-20 disebutkan :
و قال فاسمع
إذاً كلام الرب قد رأيت الرب جالسا على كرسيه و كل جند السماء وقوف لديه عن يمينه
و عن يساره
Dan berkata “
Dengarkanlah, ucapan Tuhan.. aku telah melihat Tuhanku duduk di atas kursinya
dan semua pasukan langit berdiri di hadapannya dari sebelah kanan dan kirinya.
Dalam kitab mereka yang
berjudul “ SAFAR AL-MAZAMIR “ Al-Ishah 47 nomer 8 disebutkan :
الله جلس على
كرسي قدسه
“
Allah duduk di atas kursi
qudusnya
“.
AKIDAH WAHABI-SALAFI
Di dalam kitab andalan
wahabi-salafi yaitu Majmu’ al-Fatawa Ibnu Taimiyyah al-Harrani imam wahabi juz
4 halaman 374 :
إن محمدا رسول
الله يجلسه ربه على العرش معه
“ Sesungguhnya Muhammad
Rasulullah didudukkan Allah di atas Arsy bersama Allah “.
Di dalam kitab “ Syarh
Hadits an-Nuzul “ halaman 400 cetakan Dar al-‘Ashimah disebutkan bahwasanya
Ibnu Taimiyyah berkata :
فما جاءت به
الأثار عن النبى من لفظ القعود و الجلوس فى حق الله تعالى كحديث جعفر بن أبى طالب
وحديث عمر أولى أن لا يماثل صفات أجسام العباد
“ Semua hadits yang datang
dari Nabi dengan lafadz qu’ud dan julus (duduk) bagi Allah seperti hadits
Ja’far bin Abi Thalib dan hadits Umar, lebih utama untuk tidak disamakan dengan
anggota tubuh manusia “.
Dalam halaman yang sama
Ibnu Taimiyyah berkata :
إذا جلس تبارك
و تعالى على الكرسي سمع له أطيط كأطيط الرحل الجديد
“ Jika Allah duduk di atas
kursi, maka terdengarlah suara suara saat duduk sebagaimana suara penunggang
bintang tunggangan karena beratnya ”
Kitab tersebut dicetak di
Riyadh tahun 1993, penerbit Dar al-‘Ashimah yang dita’liq oleh Muhammad
al-Khamis.
Di dalam kitab ad-Darimi
(bukan ulama sunni al-Hafdiz ad-Darimi pengarang hadits sunan) halaman 73
disebutkan :
هبط الرب عن
عرشه إلى كرسيه
“ Allah turun dari Arsy ke
kursinya “
Kitab itu terbitan Dar
al-Kutub al-Ilmiyyah yang dita’liq oleh Muhamamd Hamid al—Faqiy.
Kitab ad-Darimi
(al-wahhabu) ini dipuji-puji oleh Ibnu Taimiyyah dan menganjurkannya untuk
dipelajari, sebab inilah wahabi menjadi taqlid buta. Tapi akidah mereka ini
disembunyikan dan tidak pernah dipublikasikan ke khalayak umum.
Sekedar info : Lafadz
duduk bagi Allah tidak pernah ada dalam al-Quran dan hadits.
2. AKIDAH YAHUDI :
Di
dalam naskah Taurat yang sudah ditahrif yang mereka namakan “ Safar at-Takwin
Ishah pertama nomer : 26-28 disebutkan :
و قال الله نعمل الإنسان على صورتنا على شبهنا… فخلق
الله الإنسان على صورته على صورة الله خلقه ذكرا و أنثى خلقهم
“
Allah berkata ; “ Kami buat manusia dengan bentuk dan serupa denganku…lalu
Allah menciptakan manusia dengan bentuknya, dengan bentuk Allah, dia
menciptakan laki-laki dan wanita “.
AKIDAH WAHABI :
Di dalam kitab “ Aqidah
ahlu Iman fii Khalqi Adam ‘ala shurati ar-Rahman “ karya Hamud bin Abdullah
at-Tuajari syaikh wahabi, yang dicetak di Riyadh oleh penerbit Dar al-Liwa
cetakan kedua, disebutkan dalam halama 16 :
قال ابن
قتيبة: فرأيت في التوراة: إن الله لما خلق السماء و الأرض قال: نخلق بشرا بصورتنا
“ Berkata Ibnu Qathibah “
Lalu aku melihat di dalam Taurat : “ Sesungguhnya Allah ketika menciptakan
langit dan bumi, Dia berkata : “ Kami ciptakan manusia dengan bentukku “.
Pada halaman berikutnya di
halaman 17 disebutkan :
و في حديث ابن عباس: إن موسى لما ضرب الحجر لبني إسرائيل فتفجر و قال:
اشربوا يا حمير فأوحى الله إليه: عمدت إلى خلق من خلقي خلقتهم على صورتي فتشبههم
بالحمير ، فما برح حتى عوتب
“ Di dalam hadits Ibnu
Abbas : “ Sesungguhnya Musa ketika memukul batu untuk Bani Israil lalu keluar
air dan berkata : “ Minumlah wahai keledai, maka Allah mewahyukan pada Musa “
Engkau telah mencela satu makhluk dari makhlukku yang Aku telah ciptakan mereka
dengan rupaku, lalu engkau samakan mereka dengan keledai “ Musa terus ditegor
oleh Allah “.
Naudzu billah dari
pendustaan pada Allah dan pada para nabi-Nya.
3. AKIDAH YAHUDI :
Disebutkan dalam kitab
Yahudi yang mereka namakan “ Safar Khuruj “ ishah 19 nomer : 3-6 :
فناداه الرب
من الجبل … فالآن إن سمعتم لصوتي و حفظتم عهدي
“ Maka Tuhan memanggil
kami dari bukit….sekarang jika kalian mendengar suaraku dan menjaga janjiku “.
AKIDAH WAHABI :
Di dalam kitab “ Fatawa
al-Aqidah “ karya Muhammad bin Shalih al-Utsaimin yang dicetak Maktabah
as-Sunnah cetakan pertama tahun 1992 di Mesir, pada halaman 72 Ibnu Utsaimin
berkata :
في هذا إثبات
القول لله و أنه بحرف و صوت ، لأن أصل القول لا بد أن يكون بصوت فإذا أطلق القول
فلا بد أن
يكون بصوت
“ Dalam hal
ini dijelaskan adanya penetapan akan ucapan Allah Swt. Dan sesungguhnya ucapan
Allah itu berupa huruf dan suara. Karena asli ucapan itu harus adanya suara.
Maka jika dikatakan
ucapan, maka sudah pasti ada suara “.
4. AKIDAH YAHUDI :
Di dalam kitab taurat yang
sudah ditahrif yang mereka namakan dengan “ SAFAR ISY’IYA “ Ishah 25 nomer 10,
Yahudi berkata :
لأن يد الرب
تستقر على هذا الجبل
“ Sesungguhnya tangan
Tuhan istiqrar / menetap di gunung ini “
AKIDAH WAHABI :
dalam kitab Fatawa
al-Aqidah karya Muhammad bin Shalih al-Utsaimin yang diterbitkan oleh Maktabah
as-Sunnah cetakan pertama halaman 90, al-Utsaimin berkata :
و على كل فإن
يديه سبحانه اثنتان بلا شك ، و كل واحدة غير الأخرى ، و إذا وصفنا اليد الأخرى
بالشمال فليس المراد أنها أنقص من اليد اليمنى
“ kesimpulannya, sesungguhnya
kedua tangan Allah itu ada dua tanpa ragu lagi. Satu tangannya berlainan dari
tangan satunya. Jika kita sifatkan tangan Allah dengan sebelah kiri, maka yang
dimaksud bukanlah suatu hal yang kurang dari tangan kanannya “.
5. AKIDAH YAHUDI :
Di dalam kitab Yahud “
Safar Mazamir “ Ishah 2 nomer : 4 disebutkan :
الساكن في
السموات يضحك الرب
“ Yang tinggal di langit,
Tuhan sedang tertawa “
AKIDAH WAHABI :
Di dalam kitab “ Syarh
Hadits an-Nuzul “ cetakan Dar al-’Ashimah halaman 182, Ibnu Taimiyyah berkata :
أن الله فوق
السموات بذاته
“ Sesungguhnya Allah itu
di atas langit dengan Dzatnya “
Di dalam kitab “ Qurrah
Uyun al-Muwahhidin “ karya Abdurrahman bin Hasan bin Muhammad bin Abdul Wahhab
(cicit Muhammad bin Abdul wahhab), cetakan Maktabah al-Muayyad tahun 1990
cetakan pertama, halaman 263 disebutkan :
أجمع المسلمون
من أهل السنة على أن الله مستو على عرشه بذاته…استوى على عرشه بالحقيقة لا بالمجاز
“ Sepakat kaum muslimin
dari Ahlus sunnah bahwa sesungguhnya Allah beristiwa di Arsy dengan
dzat-Nya…Allah beristiwa di atas Arsy secara hakekat bukan majaz “.
Dan masih segudang lagi
akidah-akidah
wahabi-salafi yang meyakiniTuhannya
dengan sifat-sifat makhluk-Nya
sebagaimana akidah Yahudi.
Dan jika di beberkan
semuanya, maka akan
menjadi lembaran yang sangat banyak.
Cukup yang singkat sedikit ini
membuktikan bahwa akidah wahabi-salafi
yang sesungguhnya adalah akidah
Yahudi
Wallahu a’lam